Kamis, 08 November 2012

KITA

Malam tadi saya mendapatkan sebuah kiriman dalam bentuk Sajak. Sebenarnya saya yang meminta sendiri sajak tersebut yang katanya dibuat untuk saya dari sang pembuat sajak. Siapa yang membuatnya? Saya tidak akan menyebutkan namanya disini, inisialnya 'A'. Dia salah satu mahasiswi di Perguruan Tinggi Negeri Makassar. Yang jelas dia spesial. Mulai dari cara saya berkenalan sampai hubungan kami berdua. Setidaknya itu menurutku.
Oke, i want to talk about us. Dan sekedar informasi, ini bukan penggalauan karna saya bukan Galauers of The Years :))

Sok tahu dan salah orang. Ya, gabungan keduanya ini yang memperkenalkan kami. Setidaknya itu yang Dia jelaskan ke saya. Berawal dari Short Message Service (SMS). Dia katanya mendapatkan nomor Handphone ku dari temannya yang kebetulan menjadi adik kelasku di kampus dulu. Kenapa ada nomor HP-ku sama dia? Apa tujuannya? Disini cerita bermulai.
'Betul kita yang namanya pian'? itu SMS yang pertama dia kirimkan. 7 Mei 2012 kalau tidak salah tanggal tepatnya. Dari penulisan namaku saja sudah salah. PIAN, bukan FYAN. Dan saya sudah lupa siapa orang yang biasa memanggilku dengan nama FYAN. Orang-orang lebih akrab memanggilku dengan nama DONTY.
Singkat cerita, kami berkenalan. Dan ya, dia ternyata salah orang. Dia mencari nama Fyan yang lain, bukan saya. Dia mencari seseorang bernama Pian yang menurut ceritanya, dia adalah orang yang 'menggantungkan' hubungan salah seorang temannya yang sudah dia anggap seperti saudari. Dan temannya itu adalah adik kelasku di kampus dulu. Oke, ini masuk akal. Namaku sama dengan orang yang dia cari dan saya mengenal orang yang 'digantung' tersebut. Lah? Tapi saya tidak akrab dengan orang yang 'digantung' itu. Nomor HP-nya saja saya tidak tahu. Bahkan hampir tidak pernah saya berbicara dengannya selama saya kuliah dulu. Bagaimana bisa saya 'menggantung' cewek itu?
Setelah beberapa SMS, saya akhirnya berhasil menjelaskan bahwa saya bukan orang yang dia cari. Niatnya baik, tapi salah sambung :)) Dia meminta maaf, dan tidak ada alasan bagi saya untuk tidak memaafkan. Salah sambung di era kecanggihan teknologi ini sudah menjadi hal yang wajar, bahkan menjadi tren. Tidak sedikit yang mendapatkan jodohnya dari 'salah sambung'. Oke, ini absurd ;)) Tapi dari sini saya sudah bisa menilai, si 'A' adalah tipe sahabat yang baik, atau setia kawan mungkin lebih tepatnya.
Lama tak ada kabar darinya, saya menunggu? Tidak, santai ja saya :) Mungkin karna saya belum akrab dan belum mengenal pribadinya. Kabar terakhir saya dengar dia lagi Kuliah Kerja Nyata di salah satu Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Itu sekitar bulan Juni 2012. Sampai pada akhirnya pada bulan Oktober 2012, saya kembali mendapatkan sebuah SMS dari dia. Waktu itu saya sedang berada di salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur. "K Donty" Begitu bunyinya. Singkat, padat dan tidak jelas. Yah, karena saya tidak menyimpan nomor HP-nya di kontakku waktu itu. SMS berbalas SMS, SMS berbalas SMS, kami akrab. Kami saling bergantian menceritakan beberapa hal yang menarik, termasuk masalah-masalah pribadi. Sampai pada akhirnya, pada tanggal 29 Oktober 2012 kami bertemu untuk pertama kalinya. Tempatnya tidak akan saya sebut. Rahasia penulis dan si 'Dia' :))

Oke, tulisan ini tampaknya sudah agak lebay dan kepanjangan. Kalau kembali mendapat isnpirasi, tulisan ini mungkin akan saya lanjutkan.
Sebelum saya dianggap menjadi Galauers of The Years, saya akan membagi Sajak yang dia buat katanya buat saya atau mungkin KITA.

Ada saat dimana rinai Hujan lebih syahdu dari denting Piano sekalipun
Ada saat dimana Senja lebih merona dari buat Tomat matang sekalipun
Ada saat dimana Pelangi lebih ceria dari teriakan bocah-bocah sekalipun
Saat itu kusebut mimpi, masih tersimpan dalam kotak kaca tanpa debu
Mimpi itu bernama KITA

Ya Tuhan. Saya bukan pria romantis, tapi saya bisa menilai dan yakin kalau ini romantis.
Buat kau si 'A', maukah kau menjadi Ma'mum-ku? ;))

Tapi di balik semua kesenangan ini, ada satu yang mengganjal. Ini terpaksa saya tulis disini, sebelum semua terlambat. Saya bukan laki-laki baik-baik. Laki-laki macam apa saya? Saya berpotensi merusak hubungan percintaan orang lain tanpa saya bisa yakin mampu bertanggungjawab. Bagaimana jika saya yang berada di posisi laki-laki itu? Apa yang akan saya rasakan. Saya sudah pernah tersakiti, tapi saya tidak ingin menyakiti. Hal ini tidak berarti saya tidak bahagia di dekatmu. Justru karna saya bahagia di dekatmu saya mengutarakan ini. Ya, karena ini bukan tentang saya atau kamu, ini tentang KITA
Iya, saya lebay dan mendramatisir :((

Tapi pertanyaanku untukmu tetap bakal ada, Maukah kau menjadi Ma'mum ku? :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar