Senin, 04 Agustus 2014

Dejavu (?)

Sempat saya berpikir ini Dejavu. Tapi ternyata bukan. Keadaannya telah berbeda. Berubah? Entahlah. Saya tak suka menggunakan istilah itu. Saya lebih senang menyebutnya menyesuaikan diri. Karna memang menurut saya tak ada orang yang berubah, semuanya hanya menyesuaikan diri. 
Lalu, apa yang membuat saya berpikir ini bukanlah Dejavu? Dulu saya mungkin menjadi nomor 2, tapi selalu diutamakan. Sekarang? Entahlah. Dirimu mungkin bahkan sudah tak menginginkan kehadiranku. Mungkin. Tapi jika iya, katakanlah. 
Ada banyak alasan untuk pergi darimu atau bahkan melupakanmu. Tapi entah mengapa, saya sulit untuk melakukannya. Apa mungkin karna kenangan KITA yang terlalu indah? Atau karna saya belum memiliki penggantimu? Untuk alasan yang pertama, saya yakin iya. Untuk yang kedua, entahlah. Saya belum punya keberanian untuk melaksanakan hal itu. 
Berbeda dengan dirimu yang telah mendapatkan penggantiku (bahkan 2x), saya bahkan belum berani untuk mencobanya. Terlalu sulit untuk mencari penggantimu. Mungkin karna memang wajahku yang tidak menarik lawan jenis.
Mungkin saya juga harus mulai menyesuaikan diri dengan semua. Mungkin juga sudah saatnya berpindah hati. Mungkin. Mungkin. Dan mungkin. Atau saya harus menunggu alam semesta memberiku kode?
Terima Kasih yang tak terhingga untuk dirimu atas semuanya. Dan maafkan segala kesalahanku baik yang disengaja ataupun tidak.
Dariku, si mata sayup yang selalu 'mengandalkanmu'