Jumat, 25 April 2014

KITA (2)

Entah harus memulai dari mana tulisan ini. Agak sulit membuat sebuah tulisan ketika suasana hati sedang tidak karuan. Bahagia, sedih dan dilematis. Hal yang saat ini sedang saya rasakan.
Bahagia, tentu. Saya bahagia bisa kenal, bertemu dan akhirnya dekat denganmu. Dan KITA pun memutuskkan untuk menjadi sepasang kekasih.
Sedih, sudah pasti. Ketika kita berdua harus memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita sebagai kekasih, hanya sebagai kekasih.
Dilematis. Ketika ke-egoisan hatiku (dan hatimu) masih menginginkan kita bersama seperti dulu tapi keadaan yang tidak memungkinkan hal itu terjadi.

Saya kembali berada di posisi yang tidak saya inginkan, di antara kamu dan dia. Posisi yang hampir sama ketika awal mengenalmu. De javu?
Ada banyak hal yang kurindukan denganmu. Berpanas-panasan, menikmati hujan dan yang pasti saya merindukan sajak-sajakmu.
akan saya tampilkan kembali sajak yang pernah kau kiriman untuk ku yang pada waktu itu belum sempat kujawab.

"Daun bertahan pada tangkainya meski diterpa angin kencang dan derasnya hujan. Aku ingin menjadi daun itu kala kau sudi menjadi tangkaiku". Jangankan menjadi 'tangkai-mu', menjadi Ayah untuk anak-anakmu pun saya rela :)) Saya juga punya sajak untukmu:
Tahukah kau kalau saya sangat merindukanmu?
Merindukan kebersamaan denganmu seperti dulu?
Merindukan setiap pelukan hangatmu kepadaku
Tinggalkanlah dia, dan kembalilah padaku sayang

Walau pada akhirnya kita harus berpisah kau masih tetap selalu ada dalam setiap doa di setiap sholatku. Dan yakin jika KITA berjodoh, maka kita pasti akan dipertemukan pada waktunya. Donat Gula, sudikah kau menjadi Ma'mumku kelak?
Jujur saya akui, tulisan ini tidaklah karuan. Selain kondisi hati yang tidak beres, kondisi fisik pun sedang tidaklah fit. Jadi maklumilah segala kekurangan dalam tulisan ini. Wassalam